Tulisan ini hanya sebagai pelengkap dari tulisan Dennilia sebelumnya dengan Judul
https://www.wapalhi.com/2023/03/gunung-guntur-2249-mdpl-via-cikahuripan.html
Seperti yang telah di kisahkan sebelumnya Rencana Pendakian ke G Guntur ini
telah Saya + Kang Tatuk sepakati akan dilakuan saat Liburan Nataru. Namun
entah kenapa kami berdua yang awalnya mendapat ijin dari Ratu Keluarga kami
tapi saat mendekati hari H mendadak mencabut surat ijin tersebut dengan
paksa “Pokoknya tidak boleh naik gunung, saat ini ! Bunda tidak akan
mengijinkan , tidak ada tapi tapian …cuaca lagi ekstrem dimana mana banjir
dan badai blab la blab la …” Seikat kalimat paksa dari para Ratu yang
mendadak menjadi Ahli Analisis Cuaca yang mendalam tentang Metereologi
& Geofisika..dan kalau sudah seperti ini kami tidak mungkin bisa
membantah bukan karena saya tidak punya Analisa tapi karena “Terlalu Dalam
dan luasnya nya Analisa” dia tersebut sehingga sulit bagi kami untuk
menentukan dari titik mana saya harus memulai untuk mengcounter
“Analisa”nya hehehe
Akhirnya terjadilah kesepakatan lanjutan bahwa pendakian ke G Guntur akan
dilaksanakan setelah “ultimatum” itu mereda, Kang Tatuk bilang ‘Wis Benk,
pokoke bojone dewe duwe utang 1 gunung kepada kita hahahahha”. Dan Akupun
juga hanya bisa jawab “ Siapp , bro daripada akhir tahun ini nanti judulnya
pendakian Ontran-ontran hahaha “ … Dan secara Group WA disepakatilah hari
dan tanggal kapan kita akan mendaki ke G Guntur Via Cikahuripan ini tanpa
Ratu2 kami mengetahuinya hahahaha …
(Aku Packing2 peralatan gunung tanpa sepengetahuan siapapun layaknya lagi
perang gerilya semua harus dilakukan dengan silent hehehe , Dia hanya tahu
kalau aku berangkat ke jepara seperti biasanya.. dan tidak ada kecurigaan
apapun sampai hari H..) Logikaku aku akan berangkat pendakian dari Jepara,
kalau aku berangkat dari rumah Bekasi pasti akan terjadi adu argument
lagi.dan seperti biasa adu argument apapun aku selalu kalah ..kalau tidak
mengeluarkan jurus teori Demokrasi terpimpin..namun saat ini aku enggan
untuk menggunakannya …makanya kuputuskan nanti saja setelah mendaki aku
akan minta maaf karena tidak ijin, dan menurut pengalaman2 yang sudah aku
lalui selama hamper 25 tahun ini…*Meminta Maaf itu lebih gampang daripada
Meminta Ijin* Hahaha . Karena untuk meminta maaf hanya perlu menunjukkan
bahwa aku telah pulang dengan selamat sedangkan kalau meminta ijin
diperlukan proposal yang matang dan dasar teori yang komplit dan
“benar”..bahkan tidak boleh satupun ada kesalahan “typo”, sekali ada typo
tdk mungkin ada waktu untuk revisi proposal lagi hehe
Disaat hari H berangkat ke Jepara ternyata “Semesta” mendukung..mendadak
istri ada acara ke Bogor dgn genknya sehingga saat aku berangkat dia tidak
tahu klo aku bawa Carrier 65 liter warna merah hehehe
Dan Ternyata cerita yang samapun aku dapatkan dari Kang Tatuk hahaha
…(Ternyata kit aini termasuk Generasi umat yang Merugi hahaha , Sebelum
berkeluarga sering dimarahi Ortu…eh sudah punya anak bini sekrang dimarahi
anak & Istri hahaha)
Cerita Kang Tatuk, Biasanya Seminggu sebelum Hari H pendakian , Dia dengan
kebanggaannya akan berlaku “Demonstratif” dalam mempersiapkan segala ubo
rampenya , Carrier di keluarkan dari lemari , Jas Hujan, Baju, Kompor,
Senter, Nasting dll di gelar di ruang tamu agar semua penghuni rumah
mengetahui bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus mempersiapkan apapun
sedini mungkin dan sedetail mungkin (Mungkin begitu alam bawah sadarnya )
hahaha . Namun kali ini Kang Tatuk bekerja dan mempersiapkan semuanya
selayaknya Secret Agent yang bekerja diam diam tanpa diketahui oleh
siapapun hehehe. Agar tidak menimbulkan kegemparan … 2 hari sebelum hari H,
baru unloading carrier dan ditempatkan di bawah meja sudut yang sudah yakin
tidak akan ketahuan oleh “Tuannya” …
Itupun masih menyiapkan Plan B “Sejuta kata Maaf” untuk teman2 bila hal yg
terburuk terjadi kepada Team ..( bukan ttg cuaca ya gaesss … namun tentang
permit yang belum tentu bisa didapatkan on time hehehe)
Saat Hari H datang…pamitlah kang Tatuk “Mah, Aku ke Garut ya, ? (tanpa
berani menyebut g Guntur garut hehhehe
dan aku bisa membayangkan bahwa yang dipamitin pasti hanya melongo dan
menjawab “iya pah”… tanpa tahu maksud sebenarnya ke garut itu mau ngapain
hahahaha .. (yg Jelas dalam hatinya kang Tatuk pasti bilang
Alhamdulillahhhhh)….
Akhirnya hari yang telah ditunggu tiba..dengan Mepo di Stasiun Bandung jam
05.00 WIB karena kereta dari Semarang yang membawa Nilam sampai di St Hall
di jam tersebut . Rombongan dari Jabodetabek (Kang Tatuk, Nanang, Kang
Thomas, Dennilia, Kang kempon sekeluarga Helena, Edelweis & Pino
(pemain bola u 20 Bali united) bawa 2 mobil dan saya dari Jepara sendirian
1 mobil (awalnya rencana akan berdua sama nilam tp karena nilam kwatir
tidak bisa tidur kalau bersamaku , akhirnya dia memutuskan naik Harina)
Sekitaran jam 05.00 kita semua sudah berkumpul di St Hall Bandung dan
sebelum berangkat ke Garut biar Stabil kita Sarapan dulu Bubur Ayam Pak H
Hamid yang legendaris di Bandung…mak nyuss rasane..(recommended)
Oh iya…sekilas info tentang kita.. kami ini adalah Para Alumni yg telah
berumur 50thn plus yang *KEWANEN* (Keluarga Wapalhi
PermaNEN hehe) dalam menapaktilasi Kembali ke jalan jalan terjal dan
belukar , sehingga didalam setiap pendakian wajib di dampingi oleh Porter
sebagai Penjaga semangat,Pembagi Beban dan Penyuplai kemalasan pada kami
dalam mendirikan tenda + memasak dan mengurus ijin ijin dll hehehe.
Kemanjaan kita adalah setiap pendakian yang utama adalah setelah tiba di
area camp Tenda wajib berdiiri dan sudah tersedia minuman hangat yang
menanti hehehe (tidak muluk2 sih
Sehingga bisa dibayangkan diskusi dalam group sebelum hari H itu selalu
seru tentang apa yg akan kita makan disana dan bagaimana memasaknya hehehe
..terutama dalam memasak nasi putih dan gimana agar porter bawaannya tidak
pating cemrinthil seperti kelompok karang taruna yang kurang pengetahuan
hehehe
setelah melalui perchatingan yg intens..terbentuklah kerangka perbekalan
dan peralatan yang harus dibawa oleh porter dan pribadi sbb :
Jamuan Makan |
|
|
PIC |
Jumat 3 maret |
Makan Siang |
Basecamp
..Menu On the Spot |
Bakul |
|
|
|
|
Makan Malam |
Nasi Putih |
Porter |
|
Kentang Rebus |
Porter |
||
Sayur Soup (
Sop Bakso ) |
Porter |
||
Udang Mentega |
Group |
||
Orek
Tempe/Telur |
Group |
||
|
Kopi, Teh,
Jahe, Susu |
All |
|
Sabtu 4 maret |
Sarapan |
Nasi Pecel |
Porter |
Telur Dadar |
Porter |
||
Mie
rebus/goreng |
masing2 |
||
Roti dll |
masing2 |
||
|
Kopi, Teh,
Jahe, Susu |
|
|
Note : |
masing2 Bawa
Mie 2 bks, Air minum 2 lt, Cemilan, |
|
Singkat cerita Sampailah kita di Parkiran (Balai Ds Panjiwangi) semua berkumpul dan memeriksa perbekalan dan para ibu2 mencoba bergerilya di warung warung sekitaran untuk mendapatkan sesuatu yang mungkin bisa untuk dijadikan kesibukan di lokasi Camp kita hehe sudah kodrat dari para hawa untuk menyipakan hal2 sepele yang selalu
Luput dari pengamatan para pria
Parkiran – Basecamp
Untuk Mencapai Basecamp ini ada 2 pilihan yaitu Berjalan kaki selama 1,5 –
2 jam dengan menyusuri jalanan beton dan perkebunan warga..atau Naik Mobil
Pick up melewati perkebunan dan Peternakan sapi PT Raffles... dengan daya
tempuh hanya sekitar 15 – 20 menit.
Dan Alhamdulillah tanpa melalui perdebatan seluruh rombongan sepakat untuk
menggunakan kecerdasan dan kewarasannya masing masing…yaitu menggunakan
PICK UP hahaha. Maka tampaklah wajah wajah ceria diatas mobil pick up itu
yang membawa menuju ke arah basecamp, kecerdasan dan kewarasan seperti
inilah yang memang selalu kita perlukan dalam setiap kegiatan hehehe… yang
penting Visi misi tercapai ! Jalur yang dilalui oleh Mobil Pick up ini
adalah jalur milik perusahaan /Bukan Jalur umur sehingga hanya boleh lewat
saat jam jam tertentu saja, sehingga disaat pintu portal belum di buka
karena memang belum saatnya jam istirahat y akita harus menunggu sampai
terbuka dulu baru masuk…hehehe
Dan sampailah kita di batas akhir mobil tidak bisa meneruskan perjalanannya
lagi karena memang sudah mentok tdk ada jalan lagi hehehe … untuk
selanjutnya sudah menunggu 3 Ojek yang akan membawa perbekalan2 kami menuju
basecamp dan yg lainnya lebih baik berjalan kaki saja melewati perkebunan
kopi dan sayur milik warga untuk menuju basecamp.
Melewati pohon sayur mayur, cabai di perjalanan ini membuat ngiler juga
untuk memetik sekedar untuk berencana siapa tahu nanti berguna untuk
campuran makan malam di Area Camp Puncak, dan akupun melakukannya
BASECAMP
Basecamp Cikahuripan ini cukup menarik ada beberapa warung yang cukup
menyediakan perbekalan tambahan dan nyaman untuk dibuat beristirahat bahkan
bermalam. Fasilitas disini cukup lengkap Ada Musholla, Tempat MCK ,
beberapa Warung dan Bale Bale buat klekaran dan slonjoran.
Sesuai Juklak perjalanan yang telah kita susun Bersama di basecamp inilah
kita menghitung Kembali perbekalan dan Makan siang di Warung… yang membuat
kita semua heran adalah ini Warung Di Basecamp kok tidak menyediakan
Sayuran sama sekali, padahal pohon sayur disekitarnya melimpah ruah tapi di
warung adanya hanya Nasi dan Sambal doang hehehhe … Lauknya mendadak telur
ceplok sesuai pesanan. Setelah kita ngobrol sama pemilik warung kenapa
tidak menyediakan sayuran ? ternyata jawabnya hanya menyediakan sayuran
bila ada pesanan saja.. kwatir klo buat sayur nanti tidak ada pendaki jadi
mubazir… ya OK lah bu, ternyata kit aini saja yg sok tahu menganalisa
keadaan saja haha. By the way..sambel BC CIkahuripan level 10++ (Puwedessss
buangetttt) jadi wajib bijaksana dalam menggunakannya agar tdk sakit perut
yang akan menyiksa di perjalanan nanti.
Sambil pematangan perbekalan Bersama Porter.. awalnya kita Sewa 2 porter
dengan beban maksimum 15 kg, dan ternyata setelah di BC ditotal, bagasi
kita kelebihan 35 kg hahaha
*(Mensimulasikan kondisi terburuk untuk tetap menghasilkan kondisi
terbaik
)* … dan konsekuensi kelebihan “Bagasi:” tersebut ya harus ada tambahan
biaya dengan menyewa 1 orang lagi diluar porter yang bertugas khusus
mengantar sampai ke area Camp di Bukit 4 hehehe…. ..di Basecamp ini juga
dilakukan Registrasi sebelum melakukan pendakian dengan membayar IDR 15.000
/
Nah dari Estimasi yang tertera di formulir Registrasi itu sudah bisa kita bayangkan bagaimana perjalanan kita nantinya ..ya sekitar 3 – 4 jam (include Istirahat ) sudah terbayang bisa sampai puncak… Lets Go, We can Do it !!
BASECAMP – POS 1
Mengacu pada estimasi perjalanan di form Registrasi tersebut sebetulnya
sudah terbayang cukup melelahkan karena dengan jarak 1052 meter ditempuh 75
menit itu berarti dalam 1 menit hanya bisa dicapai dalam 26 langkah (jika 1
langkah = 0.5 meter)
untuk komposisi medan 70% tanah padat & 30% batu berkerikil ..kalian
jangan membayangkan komposisi itu untuk luasan tanah ya …(kalau untuk
luasan kan logikanya missal luas tanah 1 m2 ..yg 70% tanah padat dan 30%
tanah kerikil..bukan seperti ini!) tapi itu adalah komposisi hitungan
kedalaman tanah ..jadi kalau di hitung dari permukaan tanah kedalam tanah )
jadi batu kerikil itu tersebar di sepanjang perjalanan dengan ketebalan
lebih 2 cm..sehingga klo kita berjalan yo mak sret srot sret srot kepleset
kepleset gitu dah …
Tuh kerikil2nya seperti itu …30%nya dimana coba ?
Akhirnya sampai juga kita di Pos 1.. Sebetulnya kondisiku pribadai saat
sampai di pos 1 sudah terlalu payah mungkin karena tidak tidur semalam
karena nopir sendiri dari Jepara – Bandung dan jadi Co Driver dari Bandung
ke Garut menjadikan fisik sangat drop sekali ..dalam perjalanan dan sampai
pos 1 penginnya Tidur dulu.
Pos 1 – Pos 2 – Pos Batas Hutan)
Semestinya dari pos 1 ke pos 2 dan ke Pos 3 ini adalah medan yang paling
landai dan menyenangkan , namun karena kondisi fisikku yang semakin payah
karena ngantuk ini tetap merasa Bonus Kontur perjalanan ke pos 2 dan batas
hutan ini semakin payah..
Pos 2 adalah Shelter yang atap atapnya sudah banyak lepas tidak seperti pos
1 yang masih kokoh, dan senior kita kang Thomas mengumpulkan atap2 yang
berserakan di pos 2 itu agar nanti kalau ada yang membetulkan atapnya
terkumpul tidak berserakan.
Dengan semakin payahnya keadaanku untuk menuju pos Batas hutanpun semakin payah..setiap 5 langkah harus termenggeh menggeh dan menenangkan detak jantung dan mata yang semakin ngantuk.. padahal jarak dari pos 2 ke pos batas hutan ini hanya memerlukan waktu 10 menit saja. Namun sampai di pos ini aku sudah gk kuat pengin memejamkan mata tidur 1 jam …namun tekad harus di bulatkan, kemauan harus ditegakkan
Batas Hutan – Puncak (Bukit 4)
Gunung Guntur memang terkenal dengan julukan miniaturnya Gunung Semeru,
Namun selama perjalanan dari basecamp sampai pos batas Hutan ini , kami
tidak merasakan ke”Semeru”an Guntur ini, kalau hanya tanah berkerikil
seperti yang saya sebut diatas itu , aku lebih condong mengatakan ini
seperti Gunung Merapi bukan Semeru, Faktanya memang Guntur ini adaah gunung
api aktif yang “Tidur” sejak letusan terakhirnya di tahun 1800 -san..jadi
ya umumnya gunung berapai aktif ,medanya banyak kerikil dan pasir.
Dengan semangat meskipun kondisi yang semakin payah..aku ingin segera
sampai puncak karena terbaca di Plang petunjuk itu jaraknya hanya 0.4 km
(400 meter saja) …Ternyata untuk mengejar 400 meter ini aku membutuhkan
seluruh kekuatan dan kemauan mental yang benar benar terkuras.
Medannya benar2 “Thegek” banget dengan pasir kerikil yang semakin dalam
disinilah aku baru sadar bahwa julukan sebagai miniature semeru itu
mendekati kebenaran karena motif ke”semeru”an ini semakin cetho hehehe
jalur yang benar benar menguras fisik …tidak ada pegangan jadi tubuh harus
condong kedepan agar tercapai keseimbangan ..detak jantung semakin keras
dan nafas semakin terhempas… (ada keinginan utk benar benar tidur
diperjalanan dan berharap akan di evakuasi sama porter agar beban carrier
ini ada yang membawa…atau ingin meninggalkan carrier ini saja di jalan dan
nanti tinggal nyuruh porter ngambilnya..karena akum mg benar2 nguantukkkk
yang menyebabkan fisikku terbanting2 oleh mental yang menurun hehehe) tapi
klo itu aku lakukan ..Apa kata dunia hehhe. Akhirnya dikondisi inilah
kebijaksanaan harus dikedepankan..aku rep mlaku ya kuatku…setiap 4 langkah
break..mbuh kapan engko tekone hehehe.
Semestinya di Track track terakhir ini ada webbing yang bisa membantu para pendaki untuk menjaga keseimbangan dari licinnya medan karena pasir pasir… namun webbing2 itu ternyata sudah hilang semua (menurut info dari porter ..diambil para pemburu2 BAGAS ( Babi Ganas) untuk sebagai pengikat babi heheheh ..ayak ayak wae
dan Akhirnya paling terakhir aku sampai di puncak..Tenda sudah berdiri dam
aku harus mendlosorkan diri agar bisa menikmati keberhasilan ini.
Malam yang Indah dari Puncak Masigit , berhasilnya kami mencapai puncak dilanjutkan dengan memasak Bersama dan bercengkerama sebagai sebuah Keluarga dan selayaknya didalam sebuah keluarga yag berkumpul setelah melakukan perjuangan akan terjadi obrolan obrolan tentang perjuangan perjuangan yang tadi telah dilakukan dengan riang gembira, hal hal inilah yang selalu menjadikan kami semakin memahami bahwa inilah pentingnya keluarga yang selalu mensupport dan mengisi kekurangan kekurangan kita sendiri.
SERENDIPITY
Terus terang Pendakian ini adalah salah satu pendakian yang beruntung ,
Keberuntungan pertama seperti yang saya tulisakan di awal dari perijinan
internal yang mendebarkan akhirnya “Diijinkan” dengan kepolosan hehehe,
keberuntungan yang lain adalah Cuaca yang diawal hal ini menjadi banyak
pertimbangan namun saat hari H ternyata cuaca tidak hujan dan tidak
badai..meskipun kita tidak mendapatkan momen cuaca terbaik namun patut
disyukuri cuacasaat itu sudah begitu membahagiakan.
Sebenarnya G Guntur adalah Kawasan Cagar Alam yang semestinya tidak boleh
untuk di daki, Namun terjadi dilema antara pemerintah daerah dan Pusat
sehingga pendakian ke Gunung Guntur ini bisa dianggap Setengah Resmi
(karena Pemda Daerah & Masyarakat resmi membolehkannya namun secara
undang2 untuk Kawasan cagar ala mini harus ada ijin khusus dari BBKSDA (
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) , Semoga segera para pemangku
kepentingan ini bisa menemukan solusi Bersama yang memang win win solution
Baik bagi Masyarakat setempat dan pemerintah.
Mendaki tidak hanya mencari pemandangan alam yang diluar jangkauan kita
sehari hari, yang terpenting dari komunitas kami adalah Perjalanan
Spiritual untuk selalu menambah rasa syukur kami bahwa di usia kami, kami
masih memiliki banyak Keluarga yang selalu mensupport untuk mendekatkan
diri kami kepada Pencipta tentang betapa Agung dan Indah CiptaanNYA.
*Kepuncak membawa Cinta , Turun dari Puncak membawa Rindu…*
0 Comments