*SEPENGGAL SUASANA DI P. NATAS ANGIN*
Kali ini kami ber empat (Gabenk 90, Nyoek 90, Edi Sakura 98, Fajar 2003) Alumni Wapalhi Polines dengan waktu mendadak menginginkan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Muria. Dan sudah “tradisi” dimulai dengan acara “eyel eyelan” tentang Ramalan cuaca perjalanan hahaha….dan akhirnya eyel2an diakhiri dengan keputusan ke Puncak NATAS ANGIN daripada ke Puncak Songolikur.
Mepo diputuskan di Kudus hari sabtu jam 6 pagi dan karena cuaca dan kondisi perjalanan ada yang terhambat karena suatu takdir yang tdk bisa di hindari maka akhirnya ketemunya ya jadi mundur 30 menit hehe
6.30 WIB brangkat menuju Basecamp..dan Alhamdulillah disambut dengan hujan yang Deras sekali yang menjadikan kita diam di warung menikmati KOPI dan Gorengan yang jelas enak sekali…(wong blm pada sarapan..)
Stelah ditunggu sampai 2 jam hujan mereda dan mengakibatkan tujuan kita bahwa kita harus berjalan keatas. Dan dalam perjalanan apapun apalagi secara Bersama sama ya pasti diisi oleh obrolan obrolan tentang Masa lalu, Masa kini dan keinginan Masa mendatang.
dan kebetulan kita dalah berbeda Angkatan ya obrolannya ya tentang Masa Angkatan masing masing dan sing jelas membanding mbandingkan untuk dijadikan menjadi Sandingan pedoman dalam menjalani keinginan masa depan.
Oh Ya ..Kenapa kita berbeda Angkatan yang lumayan jauh tapi bisa Bersama sama dalam sebuah perjalanan ini, ya.. itulah WAPALHI, dan inilah yang membedakan antara UKM Wapalhi dengan UKM lainnya di Kampus Polines ini. Kalau di UKM lain keanggotaan hanya sampai Lulus kuliah tapi kalau di WAPALHI keanggotaan berlaku untuk SEUMUR HIDUP. Dengan keanggotaan seumur hidup SILATURAHMI kita …baik dari Angkatan pertama yang kita sebut dengan Angkatan KABULA sampai Angkatan existing yang baru dilantikpun… mempunyai Hak dan kewajiban yang sama untuk menjadi sebuah KELUARGA BESAR yang tidak pernah terpisah oleh JARAK dan WAKTU. Dan layaknya sebuah keluarga besar …ya pasti ada cerita cerita Besar pula yang melatarbelakanginya dan pastinya juga untuk menjadi sebuah keluarga besar juga harus melewati ujian ujian yang besar pula.
Dalam sebuah keluarga apapun baik Keluarga Jelata, Keluarga Nigrat atau Keluarga Brahmana pastilah ada anggota2 yang salah jalan/keluar jalur dari visi misinya keluarga tersebut… dan salah satu fungsi utama Sebuah Keluarga adalah merangkul dan mengingatkan dengan penuh makna cinta dan kasih sayang kita berikan kepada sesame anggota keluarga lain agar kebersamaan dan kebahagiaan kedepan menjadi “On The Track” Kembali … Navigasi kehidupan kita kembalikan lagi kejalur sebenarnya …tanpa ada ikatan keluarga tak mungkin kitab isa merangkul dan mbersama sama untuk menyusuri jalan kebenaran ini…..dan kami bangga menjadi bagian keluarga besar WAPALHI ini.. Karena dengan keluargaseperti inilah kami bisa menjadi seperti sekarang ini’
*Basecamp – Pos 1*
Pendakian dimulai dgn jalur Cor Coran dan diiringi dengan rintik hujan yang cukup lumayan meskipun tidak sederas tadi.. dan (kita yakin ini jalur cor coran klo hujan begini nanti saat turun pasti bikin jalan kita cukup “menyiksa” bagi Dengkul yang sudah berumur lebih dari 50tahun ini hehehe…dan mmg terbukti saat kita turun ehehe)
*Pos 1 – Pos 2*
Pendakian mulai menanjak cukup lumayan ..Hujan Rintik masih setia menemani..sebelum tiba di pos 2 kita bisa menikmati Water Fall yang lumayan bagus utk diabadikan …dan tiba di Pos 2 hujan deras sekali…sehingga memberi ruang bagi kita utk bermalas2an dengan gorengan dan teh hangat diwarung tersebut.
oh ya pendakian ke G Muri aini jangan takut dengan perbekalan… karena hamper disetiap pos ada warung makanan yang menyediakan perbekalan buat kita hehehe
*Pos 2- Pos 3*
Tdk ada yang menarik di perjalanan ini kecuali jalan naik berliku saja..hehehe yang menarik adalah menjaga mental untuk tidak mengeluh hehehe
*Pos 3 – Pos 4*
Setelah perjalanan yang berliku ..sampailah kesebuah percabangan..kalau kekiri ke Sendang Suci (pos 4) ke kanan ke P Abiyoso (pos 5) dan kebelakang ya turun lagi ke pos 3 hehehe…
*Pos 4 – Pos 5*
Sesuai info di Plang utk ke pos 5 (Pertapaan Eyang Abiyoso) hanya 380 m saja… jadi abaikan perjalanannya dan tetap semangat utk menggapainya …
akhirnya tibalah kita di Pos 5..dan Alam seperti memihak kita… sampai kita di Pos 5 hujan turun dgn lebat juga sehingga membri kita ruang utk Ngopi, Ngeteh dan Sholat di lokasi pertapaan Eyang Abiyoso tersebut. Pos 5 bisa disebut kampung mini…yang sacral.
*Pos 5 – Petilasan Ir Soekarno*
Dari Pos 5 ke P Natas Angin kita ambil Jalur Naga ..yang menyisir lereng muria dan masuk Kawasan hutan ..(karena hujan perjalanan melalui hutan ini cukup licin krena jalur tanah liat) Hutan cuku rapat dan menanjak (utk sdh disediakan webbing utk membantu pegangan) sekitar 20 menit sampailah ke petilasan Ir Soekarno (presiden 1 RI)
*Petilasan Soekarno – Puncak Bayangan*
Dari Petilasan Soekarno dilanjutkan dengan pendakian dan menuruni lembah serta melipir lereng gunung heheh untuk View jangan ditanya hahahha … karena hujan dan kabut viewnya ya tidak bisa memandang jauh2..karena tertutup kabut… ( tapi katanya sih klo musim kemarau sangat bagus..)
sampailah kita di Puncak Bayangan ..
*Puncak Bayangan – Puncak Natas Angin*
Dari puncak Bayangan ke Puncak natas angin terlihat jalur naga ..untungnya cuaca kabut sehingga kita tidak ngeri melihat jalur naga hahahah … jadi lanjutttttttt …setelah bermenggeh2 nafas tua…akhirnya sampailah ke P Natas Angin. (Alhamdulillah)
Setelah menikmati Suasana Puncak ..Hujan Turun dan mengharuskan kita untuk melakukan perjalanan turun Kembali.
*Pendidikan Alam Bebas Bukanlah Pendidikan Pergaulan Bebas*
Rangkuman dari obrolan sepenggal suasana perjalanan ini adalah :
Setiap Jaman pasti mempunyai masalah yang harus dilewati, dengan adanya keluarga inilah kita akan saling menguatkan dan berusaha melewati setiap masalah itu dengan lebih baik dan lebih bijaksana.
Secara Fakta bahwa Alumni2 Wapalhi ini banyak yang telah sukses di dunia pekerjaan dalam kehidupannya saat ini, menjadi Bukti yang yidak terbantahkan bahwa pengalaman mereka dalam pergaulan di WAPALHI telah membetioan energi positip dalam membantu karir perjalanan hidupnya, Ada banyak anggota keluarga yang telah menjadi Pengusaha wiraswasta , ada banyak yang sukses menduduki jabatan2 penting di negeri ini baik di pemerintahaan atau Direktur2 di BUMN ( Karya, Pertambangan, Telekomunikasi, Pertambangan, Perhubungan ) sehingga sebagai sebuah keluarga besar kita selalu ada waktu untuk bisa berkumpul dan otomatis akan ada banyak hal Ilmu dan Motivasi dari setiap pertemuan keluarga yangmana hal itu akan memberi kita ruang untuk intropeksi diri bahwa apa yang telah kita dapatkan di Alam Bebas ini ternyata telah memberikan Karakter Nyata yang sangat diperlukan untuk melanjutkan perjalanan kita ke arah Puncak puncak Kehidupan selanjutnya secara terus menerus dan berkesinambungan.
Seorang Pecinta Alam pasti dilatih dengan karakter nyata tentang ketangguhan Fisik dan Psikis serta melatih keuletan melewati segala hambatan yang pasti ditemukan dalam setiap lini kehidupan. Alam mengajarkan kebersahajaan, batas kekuatan dan kelemahan diri yang berujung pada kerendahan hati dan penghargaan kepada orang lain. Alam juga mengajarkan Rasionalitas dan kejujuran bersikap, disinilah integritas pribadi tumbuh dan matang. Dan seperti kita tahu semua bahwa perjuangan dan kerendahan hati adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk menuju kesebuah kesuksesan.
*Kepuncak dengan membawa Cinta , Turun dari Puncak membawa Rindu…*
Gustono/Garuda '90
2 Comments
Tetap semangat
ReplyDeleteFotone Endi?
ReplyDelete