Sejarah Wapalhi

 oleh : Greg Subiakno

1982-1983 Berdirinya Politeknik Undip

Berdiri Budi Harsono,blkg pegang spanduk Tri Putro-Buntoro-Hary-Sirajuddin H
Depan ;Rahmat.-Harris Zulkifli-Budi Wicaksono.

Tahun 1982 berdiri Politeknik Universitas Diponegoro di daerah Tembalang. Awalnya ,Politeknik Undip hanya membuka 3 Departemen Teknik ,yaitu Mesin ,Sipil dan Elektro.

Daerah Tembalang waktu itu masih berupa desa yang sangat tertinggal. dengan jalan masuk yang sempit hanya dapat dilewati oleh satu mobil,apabila ada 2 mobil yang berpapasan maka harus saling turun ke jalan untuk bisa lewat. Sementara rumah-rumah penduduk masih banyak terbuat dari kayu dengan pekarangan yang luas dan pepohonan yang rimbun sangat asri sekali. Bila malam hari penerangan masih minim sangat sepi sekali dan kita harus membawa senter untuk keluar malam.

Banyak mahasiswa Politeknik yang berasal dari luar kota Semarang ,sedangkan yang berasal dari kota Semarang pun  harus berjuang untuk ke kampus mengingat pada saat itu transportasi sangat terbatas dengan kualitas kendaraan yang kurang nyaman. Hal ini menyebabkan banyak tempat kos yang mulai bermunculan.

Pada awalnya mahasiswa angkatan pertama Politeknik menjalani wajib militer hampir 2 bulan sehingga efektif perkuliahan baru dimulai pada bulan Oktober 1982 ,dan setelah itu dimulailah kuliah yang padat,keras dan penuh disiplin. Otomatis ditahun 1982 yang hanya 3 bulan tidak dapat dilakukan kegiatan yang terlalu banyak.

Tahun 1983
Berdasarkan cerita lisan tahun ini ada beberapa mahasiswa yang sudah melakukan kegiatan alam bebas namun kegiatan tersebut dilakukan secara pribadi masing-masing dan belum berupa wadah organisasi. Dikemudian hari beberapa senior ada yang menyebutnya sebagai Palapoli (Pecinta Alam Politeknik). Namun sayangnya tidak ditemukan dokumentasi maupun jejak kegiatan dari Palapoli. Tidak ada foto ,ataupun benda-benda peninggalan seperti bendera,posko maupun dokumen lainnya. Maklum saat itu masih jaman susah,kamera sangat mahal dan belum ada HP maupun sarana lainnya.

Sehingga cerita mengenai Palapoli hanya dari keterangan beberapa mahasiswa senior, walaupun itu hanya berupa keterangan lisan,namun bagi kami masih kami simpan sebagai salah satu bagian sejarah Wapalhi. Angkatan pertama ini kita mengenal beberapa nama seperti Kang Pambudi (beliau disebut sebut oleh beberapa senior sebagai koordinator aktivis pendaki), Kang Anggoro (Kang Anggoro malah menyebutkan belum pernah dengar tentang Palapoli),Alm.Kang Sugeng (ketika menjadi dosen Polines beliau sempat aktif sebagai pendamping Wapalhi, )Alm Kang Iwan( beliau juga sempat aktif sebagai pembina Wapalhi ketika menjadi dosen Polines) , dan lainnya yang masih kami cari keberadaannya

Dr Ki-ka: Buntoro, Aryanto (poltek Swiss-Bdg), Hari, Triputro (Alm), Budi Wicak, Rochmat, Budi Harsono, Sirajudin,Zulkifli.

Tahun 1983-1984 (angkatan ke-2)

Pertengahan tahun 1983 nama Politeknik Undip makin terkenal sebagai kampus dengan fasiitas terbaik dengan metode pendidikan dari Swiss serta disiplin militer yang tinggi. Semakin banyak pelajar dari luar kota maupun luar propinsi yang menempuh pendidikan di Kampus Tembalang.

Menjelang libur semester tahun 1984 banyak mahasiswa luar kota yang tidak pulang kampung halaman. Harap diingat bahwa situasi jaman itu sangat berbeda dengan saat ini,tidak ada mall atau tempat hiburan seperti sekarang, jarang mahasiswa yang memiliki motor apalagi mobil. Transportasi dari kampus ke kampung halaman pun sangat sulit dengan biaya yang tidak terjangkau oleh kantong mahasiswa,maka banyak mahasiswa yang memilih tidak pulang saat liburan.

Beberapa mahasiswa teknik mesin yang tidak pulang memutuskan mengisi liburannya dengan mendaki ke Gunung Merapi ,beberapa dosen mesin juga ikut, menurut keterangan Kang Budi Wicaksono yaitu Bapak Suryanto,Bapak Joko Widodo dan Bapak Bambang Supriyanto . Para mahasiswa itu adalah Budi Wicaksono, Buntoro Sutanto,Hari, Alm.Triputro Dayanto,Rochmat,Budi Harsono,Sirajudin ,Zulkifli ada juga Mahasiswa Politeknik Mekanik Swiss Bandung yaitu Aryanto.

Pendakian ini masih mengatas namakan Departemen Mekanik Polieknik Undip karena belum terbentuk organisasi resmi pecinta alam. Foto-foto pendakian ini merupakan foto dokumentasi pertama yang berhasil kami kumpulkan untuk saat ini.

Setelah acara pendakian ini maka Bapak Bambang Supriyanto mengusulkan untuk membentuk wadah organisasi pecinta alam yang beberapa tahun kedepan (1985) terealisasi dengan ketua pertama ditunjuk Kang Budi Wicaksono.

Pendakian ke G.Merapi ini merupakan cikal bakal terlaksananya Tradisi Merapi sampai saat ini 
Jadi menurut keterangan banyak sumber antara palapoli dengan Walhi memang tidak berhubungan secara langsung namun runtutan alurnya tetap kita masukan sebgai bagian dari sejarah Walhi/Wapalhi.

Salah satu aktivis di angkatan ini adalah Kang Beta yang sekarang menjabat sebagai Wakil Direktur di Polines. Namu beliau hanya sebentar di Politeknik Undip karena melanjutkan dan menamatkan studinya di Perancis, sepulang dari Perancis dan menjadi dosen di Politeknik beliau sering hadir saat latihan dan sering mendaki bersama Walhi/Wapalhi . Beliau juga pernah menjadi pembina Wapalhi.

Tahun 1984-1985 (angkatan ke-3)




Dengan masuknya mahasiswa angkatan ini maka kampus makin ramai karena semua angkatan telah terisi dari tingkat 1-3. Nama Politeknik Undip makin bersinar sehingga menjadi idaman banyak calon mahasiswa.

Dengan semakin banyaknya mahasiswa maka kegiatan kampus menjadi semakin bergairah,para mahasiswa baru ini ikut meyemarakkan kegiatan kampus tak terkecuali kegiatan pecinta alam.

Di tahun 1985 mulailah diresmikan berdirinya organisasi pecinta alam yang dikenal dengan WALHI(Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dengan ketua pertama adalah Kang Budi Wicaksono. Sedangkan pemilihan nama Walhi sendiri menurut penjelasan Kang Budi Wicaksono kepada penulis di awal tahun 1987,adalah keinginan dari mahasiswa supaya organisasi ini dapat bergabung dengan Walhi pusat sebagai induk organisasi. Dimana kegiatan ormawa yang lain sudah memiliki induk organisasi yaitu Menwa yang menginduk ke Kodim,dan KSR yang menginduk ke PMI. Maka,diharapkan Walhi Poiteknik Undip dapat menginduk ke Walhi pusat.

Dengan bergabungnya mahasiwa muda yang energik,maka kegiatan Walhi menjadi lebih semarak dan beberapa ekspedisi mulai dilakukan. Para mahasiswa baru di angkatan ini yang ikut menyemarakkan Walhi antara lain. Edy Sulistio (yg kemudian menjadi ketua senat mahasiswa sekarang BEM), Budi Handoyo (yg kemudian mendapatkan bea siswa ke Inggris, Hartono (kelak menjadi ketua Walhi ke-2), Herman , Mustain (aktivis KSR), Budi Jepara dll.
Kegiatan yang dilakukan angkatan ini anatara lain ekspedisi ke Rinjani, Semeru-Bromo dan Kepualuan Karimun Jawa.

Catatan : Karena ini adalah tulisan sejarah dapat dimungkinkan untuk direvisi apabila ditemukan bukti maupun fakta baru.


0 Comments